Saturday 26 January 2013

Sahabat dari " Dunia Maya"

Berawal dari ikutan milis Ayah Bunda, akhirnya saya berkenalan dengan banyak mami-mami smart yang berlanjut menjadi teman sharing berbagai hal. Tapi di antara banyak mami-mami itu cuma satu yang paling klik yaitu Harti Kurniawan, biasanya saya memanggil dia dengan panggilan "mpok Harti" begitupun dia memanggil saya dengan sebutan "mpok Maya"..hahahhahaa..entah dari mana asalnya panggilan itu bermula yang jelas sampe detik ini pun kami tetep dengan sebutan "mpok", padahal biasanya kebanyakkan perempuan biasa manggil teman nya dengan sebutan umum seperti jeng, sis, mbak, cece, dan lain sebagainya.

Kami bersahabat sudah hampir 5 tahun, meskipun di tengah kesibukkan kami sebagai ibu dari anak-anak yang masih kecil tapi tetep sempet chatting almost everyday!! Obrolan nya pun beragam dari hal anak sakit, masakkan, cara bikin kue yang enak, keseharian ngapain aja, sampe urusan kamar pun suka di perbincangkan..hahahhaa..gokil banget deh ah. Malah kadang sambil nyusuin anak pun kami sempet-sempet nya chatting ngobrolin apa aja yang bisa buat kami berdua ketawa, malah kadang suka ikutan emosi klo salah satu lagi curhat mengenai hal menyebalkan. 


Kalau di bilang pertemanan kami ini lucu ya mungkin ada bener nya, karena kami berdua punya banyak kesamaan, dari punya problem sakit PCOS, hobby makanan yg sama, sama-sama suka masak kue atau sekedar nyoba resep masakkan, gak gitu suka klo anak di urus sama assistant rumah tangga klo ga kepepet, sama-sama peduli sama asupan makanan anak yang semua home made, pro ASI, gak bisa ninggalin anak hanya sekedar fun sebeennnttaar aja ( pasti feeling guilty ), story perjalanan hidup khususnya asmara juga mirip-mirip cuma beda orang nya aja  dan masih banyak lagi hal kesamaan kami..seru deh pokok nya.


Meskipun kami kebanyakkan cuma ngobrol via chatting, bukan telp atau ketemuan, karena jarak yang memisahkan (haaiiiiyaaaahh ), tapi kami gak pernah lost contact..sebisa mungkin pasti ngabarin lewat FB atau SMS. Klo boleh jujur saya bersyukur punya sahabat yang baik kaya mpok Harti ini, orang nya baiiikkk banget ( suka ngirimin dodol duren super uenak, meskipun saya di luar negri ), ramah, smart mommy, care sama sahabat, penyayang, dan pintar memberi masukkan di kala saya curhat. 
Hhhhmmmm..pokok nya tidak bisa di jabarkan melalui tulisan perihal persahabatan kami, karena terlalu banyak hal yang unik, lucu, dan panjaaaaaannngg banget story klo saya tutur kan di sini..hehehe..
Semoga persahabatan ini tetep terjaga sampai kami tua, sampai punya cucu, dan tetap terjalin meski jauh  keberadaan kami. Amin. 


Love mpok Harti


Thursday 17 January 2013

Ayam Tangkap - Khas Aceh


Sebenarnya masakkan ini sudah dikenal masyarakat Aceh dari dulu karena ini merupakan  masakkan ayam goreng khas Aceh besar. Tahun 2003-2004 (klo ga salah) masakkan ini mulai booming di Banda Aceh. Konon di namakan ayam tangkap karna ayam ini baru di masak jika ada tamu yang memesan sehingga membuat pelanggan harus menunggu lama masakkan ini dihidangkan, sehingga mereka bertanya sama pemilik rumah makannya " mana pesanan saya, ayam nya baru di tangkap ya kok lama banget"..makanya sampai sekarang pun nama masakkan ini tetap terkenal dengan sebutan 'ayam tangkap'. Tapi ada juga yang menyebutnya sebahai 'ayam sampah', eiit tapi bukan makna sebenarnya lho ya, ini dikarenakan ayam ini memang memakai daun temurui/koja dan daun pandan di tambah irisan bawang dan cabe yang makin meriahkan si ayam ini di piring, sampai si ayam gak keliatan karena kebanyakkan "sampah" yang gurih ini.
Sebenarnya hidangan ini sederhana sekali dan tergolong simple dalam pembuatannya, cuma yang bikin ribet ya nyari si daun pemeran utama di masakan ini, yakni salam koja/temurui/daun kari. Klo di rumah orang aceh kebanyakkan mereka punya pohon ini, karena tiap masakkan aceh rata-rata memakai daun ini. Ciri-ciri daun ini bau nya menyengat dan khas sekali di hidung, klo sudah jadi masakkan lebih khas lagi di lidah. Penasaran sama resep ayam tangkap ini, yuk di lihat resepnya.

Bahan :


  • 1 ekor ayam kampung yang masih muda (potong 24-30 bagian)
  • 1 liter minyak goreng
  • 9 tangkai daun salam koja/temurui/daun kari
  • 4 lembar daun pandan, iris kasar
  • 6 butir bawang merah, iris-iris
  • 10 buah rawit hijau, iris serong (sesuaikan selera, jika tdk suka pedas kurangi)
Bumbu halus Ayam tangkap : 
  • 3 siung bawang putih untuk di rajang, 3 siung lagi untuk di haluskan
  • 3 buah cabe merah
  • 5 buah cabe rawit
  • 1 ruas kunyit sebesar ibu jari (2 cm)
  • 1 ruas jahe sebesar ibu jari (3 cm)
  • 1 sdt garam
  • air asam jawa secukupnya
Cara membuatnya :
  1. Potong ayam kampung menjadi 24-30 potongan, sesuaikan selera tapi usahakan kecil-kecil, cuci bersih. Bila perlu remas-remas dengan air perasan jeruk nipis.
  2. Haluskan semua bumbu, lalu campur dengan 200 ml air matang.
  3. Rebus sebentar hingga ayam berbah warna dan bumbu meresap, angkat diamkan 15 menit.
  4. Panaskan minyak goreng dalam wajan yang besar, tunggu hingga benar-benar panas lalu masukkan potongan ayam tadi. (Ingat : keberhasilan masakkan sederhana ini sangat tergantung pada teknik menggoreng)
  5. Goreng ayam sampai kecoklatan (usahakan ayam harus tenggelam dlm minyak dan jangan terlalu berhimpitan satu sama lain)
  6. Setelah kecoklatan masukkan irisan bawang merah, bawang putih, daun salam kojam daun pandan dan rawit hijau, teruskan menggoreng sekitar 3 menitan.
  7. Angkat, tiriskan dan segera hidangkan dalam keadaan panas.


Friday 11 January 2013

Vaksinasi MMR

Sudah lama imunisasi MMR masih saja terus diperbincangkan, padahal isu miring soal imunisasi ini jelas salah yaitu mengakibatkan anak menjadi autise. Dan memang gak sedikit orang yang kemakan info salah ini, salah satunya ibu mertua tercinta, yang takut banget cucu-cucu nya jadi autise gara-gara dapet imunisasi ini. Jadilah saya serba salah mau bagaimana menjelaskannya agar tidak terjadi perdebatan, disatu sisi saya gak bisa melawan padahal disisi lain saya tau imunisasi ini berperan penting untuk menjaga kekebalan tubuh anak-anak saya dari serangan virus yang bisa saja tertular lewat udara, akhirnya terpaksa deh jawab iya padahal anak-anak saya akan tetap di imunisasi sesuai umur dan tetap di booster saat usia 5 tahun nanti. 

Menurut informasi yang dilansir di Kompas.com bahwa dokter yang menyebabkan kontroversi vaksin MMR dengan autisme Dr. Andrew Wakefield sudah dicabut ijin praktek nya dan dihukum selama 2 tahun penjara, baca lengkap nya di http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/29/11025357/Dokter.Pemicu.Kontroversi.Vaksin.MMR.Dijatuhi.Sanksi

Berikut  penjelasan kenapa anak-anak kita musti di vaksin MMR. 

Kenapa harus di vaksin ?
Measles (campak), Mumps (gondongan) dan Rubella (Campak Jerman) adalah penyakit yang serius.

Measles :

  • Virus ini menyebabkan ruam, batuk, pilek, iritasi mata dan demam
  • Komplikasinya mulai dari infeksi telinga, pheumonia, kejang, sampai kerusakkan otak sampai kematian.

Mumps :

  • Virus ini menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan di kelenjar parotis
  • Komplikasinya mulai dari ketulian, mininghitis ( radang selaput otak ), pembengkakan testis, ovarium dan bahkan kematian
Rubella :
  • Virus ini menyebabkan ruam,demam ringan dan radang sendi (terutama untuk wanita )
  • Jika seorang wanita mendapatkan suntikan rubella saat hamil maka dia akan mengalami keguguran atau bayinya akan menderita kelainan bawaan berat.
Penyakit ini menular melalui udara. Vaksin MMR bisa mencegahnya. Sebagian besar anak-anak yang mendapatkan vaksin ini tidak akan terkena penyakit ini. Tapi jika vaksin ini dihentikan maka semakin banyak yang terkena enyakit ini. 

Siapa yang harus di vaksin? Kapan waktunya ?
Anak-anak harus mendapatkan 2 dosis vaksin MMR
  1. Dosis pertama anak usia 12-15 bulan
  2. Dosis kedua antara usia 4-6 tahun
Ini adalah waktu yang dianjurkan, tetapi anak-anak dapat mendapatkan dosis kedua kapan saja selama jarak nya minimal 28 hari setelah pemberian dosis pertama. 
Orang dewasa pun harus memperoleh vaksin MMR. Pada umumnya orang  yang lahir tahun 1956 paling tidak mendapatkan 1 dosis vaksin MMR. 

Siapa yang tidak boleh diberikan vaksin MMR atau harus menunda dulu ?
  1. Orang yang pernah menerima reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap gelatin, antibiotik neomisin atau terhadap dosis pertama MMR
  2. Orang yang sakit berat sebaiknya menunda sampai konisinya membaik
  3. Wanita hamil harus menunda sampai bayinya lahir. Wanita yang mendapatkan vaksin ini harus meunda kehamilan minimal 4 minggu 
  4. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anda,jika ada kondisi berikut : HIV/AIDS, atau penyakit lain yang menurunkan system kekebalan tubuh, sedang minum steroid selama dua minggu atau lebih, menderita keganasan, atau sedang kemoterapi atau radiologi untuk kanker atau gangguan pembekuan darah.
  5. Orang yang baru saja menerima transfusi darah harus berkonsultasi dulu dengan dokter kapan waktu yang tepat untuk menerima vaksin MMR.
Apa resiko vaksin MMR ?
Seperti halnya obat, vaksin juga memiliki resiko untuk menyebabkan reaksi alergi berat. Akan tetapi reaksi vaksin MMR menyebabkan masalah serius atau kematian sangatlah kecil. Vaksin MMR jauh lebih aman daripada ketiga penyakit tersebut. Sebagian besar orang yang divaksin MMR tidak mengalami masalah. 

Masalah ringan : 
Demam (1 dari 6 orang), ruam ringan (1 dari 20 orang), pembengkakan kelenjar getah bening leher atau pipi (jarang terjadi). Masalah ini timbul dalam 7-12 hari setelah pemberian vaksin MMR dan pada pemberian dosis kedua jarang terjadi masalah.

Masah sedang :
kejang demam (1 dari 3000 dosis), nyeri sementara atau kekakuan sendi, biasanya pada wanita (1 dari 4 orang), trombosit rendah , bersifat sementara (1 dari 30.000 dosis)

Masalah berat (jarang terjadi) :
Reaksi alergi serius (kurang dari 1 dari 1.000.000 dosis), hal lain yang belum jelas disebakan oleh vaksin atau bukan ( ketulian, kejang berualang, koma atau penurunan kesadaran, kerusakkan otak).

Apa yang harus di lakukan jika muncul masalah sedang atau berat ?

Apa yang harus diperhatikan ?
  • Kondisi yang tidak biasa, seperti demam tinggi, kelemahan atau perubahan prilaku.
  • Tanda-tanda reaksi alergi berat : kesulitan bernafas, suara nafas kasar atau mengui, urtikaria, pucat, lemat, denyut jantung yg cepat atau pusing.
Apa yang harus dilakukan ?
  • Hubungi dokter atau segera bawa orang tersebut ke dokter
  • Ceritaka apa yang terjadi dan kapan tanggal vaksinasi diberikan
  • Isi laporan VAERS (laporan efek samping vaksin)
Sumber : www.cdc.gov   

Nah jadi sudah jelas sekali bahwa tidak ada alasan untuk tidak memberikan vaksin ini ke anak-anak. Tinggal PR saya harus menjelaskan sama mertua nanti jika sampai akhirnya tau cucu-cucunya mendapatkan vaksin MMR..hihihihi..